Wednesday, October 10, 2012

Pendidikan Karakter menurut KI HAJAR DEWANTARA


Dunia pendidikan kini telah banyak terbius oleh berbagai ajaran-ajaran maupun dogma-dogma dari luar negeri yang diajarkan baik dalam pendidikan formal, non-formal maupun informal.
Kita tidak menyadari bahwa banyak dogma ataupun ajaran tersebut tidak sesuai dengan budaya negeri ini. Padahal negeri kita telah memiliki sejumlah tokoh pengajar dan pendidik yang luar biasa, salah satunya adalah pengajaran bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara.
Bila dicermati, berbagai persoalan sosial yang terjadi sekarang adalah akibat lemahnya sikap toleransi antar sesama masyarakat, menurunnya wibawa pemerintah karena berbagai kebijakannya yang dianggap tidak pro rakyat.
Melemahnya peranan norma dalam mengatur ketertiban masyarakat hingga ketidak percayaan terhadap hukum. Semuanya itu memunculkan berbagai perilaku perilaku anarkis, sadistis, konfrontatif serta berbagai tingkah laku lain yang bertentangan dengan norma sosial, susila, dan agama.
Banyak kalangan yang akhirnya bertanya ”Apa yang salah dengan pendidikan nasional sehingga belum berhasil membangun karakter bangsa sebagaimana yang diamanatkan Pancasila, UUD 1945, dan UU NO. 20 Tahun 2003?”.
Membuat orang berkarakter adalah tugas pendidikan. Esensi pendidikan adalah membangun manusia seutuhnya, yaitu manusia yang baik dan berkarakter.
Pengertian baik dan berkarakter mengacu pada norma yang dianut, yaitu nilai-nilai luhur Pancasila yang sepenuhnya terintegrasi ke dalam harkat dan martabat manusia (HMM). HMM yang mengandung nilai-nilai luhur Pancasila inilah yang menjadi basis pendidikan. Dalam hal ini, paradigma pendidikan yang dikembangkan dan diimplementasikan adalah memuliakan kemanusiaan manusia, yang mana kemanusiaan manusia adalah HMM itu sendiri.
Pendidikan terwujud melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini terjadi tidak hanya sekedar pada tahap transfer pengetahuan (knowledge) semata, melainkan juga pada tahap transfer keterampilan (skill) hingga pada tahap transfer nilai-nilai (values) yaitu nilai-nilai kehidupan pada umumnya dan nilai-nilai spiritual keagamaan. Tahap inilah yang pada akhirnya mengarah kepada pembentukan karakter (character). Pendidikan pada akhirnya adalah pembangunan karakter.
Proses pembelajaran yang bermuatan pendidikan karakter itu dapat kita implementasikan dari ajaran pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara melalui Trilogi Pendidikan yang diajarkannya, yaitu ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Arti dari semboyan Trilogi pendidikan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).
Sudah waktunya guru-guru meninggalkan metode lama mengajar yang hanya sekadar melaksanakan tuntutan tugas dan mengejar target kurikulum semata, sehingga tidak memiliki idealisme menjadi seorang pendidik. Tinggalkan mengajar tanpa dilandasi hakikat dari mengajar itu sendiri.
Guru dituntut untuk kembali seperti yang Ki Hajar Dewantara katakan yakni seorang yang ing ngarso sing tulodo, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani. Guru yang bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik.
Aktualisasi ajaran Ki Hajar Dewantara di era globalisasi ini untuk membangun karakter bangsa, sudah sangat mendesak diterapkan.
Kalau itu dilakukan, Indonesia akan bebas dari predikat negara terkorup, birokrasi terburuk, dan lainnya, yang kesemuanya itu disebabkan lemahnya sistem pendidikan yang berkarakter budaya Indonesia. Perlu langkah bersama untuk mewujudkannya, sehingga Indonesia berubah jadi bangsa berkarakter tinggi. (di ambil dari berbagai sumber)

Pada Tahun 2013: Akan Lahir Kurikulum Baru dan UN Tanpa Pengawas?


1. Tahun Ajaran 2013/2014 Pemerintah Akan Menerapkan Kurikulum Baru
Pada tahun 2013 dunia pendidikan akan melahirkan terobosan yang baru yaitu akan lahir kurikulum yang baru (kurikulum 2013?). Sepertinya kurikulum yang akan lahir nanti menitik beratkan pada nilai prilaku, nilai kepribadian, budi pekerti luhur atau lebih dikenal dengan pendidikan karakter yang bermartabat. Saya tidak tahu latar belakangnya mengapa nilai-nilai tersebut lebih diutamakan mulai tahun 2013, apakah tahun-tahun sebelumnya tidak ditanamkan? Coba kita lihat pendidikan di TK sudah lebih dulu menanamkan nilai-nilai karakter tersebut, atau ada dampak lain dari lulusannya yang tidak melaksanakan niai-nilai karakter? Ah enjoy saja deh.
Saya sangat setuju dengan konsep Mendikbud dalam merancang kurikulum baru untuk lebih mempertajam nilai-niai karakter berkonsultasi dengan pihak pondok pesantren. Sehingga Mendikbud sangat mengharapkan masukan dari pada kiayai. Memang ponpes memiliki pengalaman yang sangat luar biasa terkait pendekatan kurikulum yang digunakan. Pesantren memiliki pengalaman yang luar biasa dalam menanamkan nilai dan membentuk karakter santrinya.
Ada pandangan dari para tokoh mengenai kurikulum pendidikan nasional bahwa kurikulum pendidikan saat ini lebih terfokus pada penajaman kemampuan kognitif dan cenderung meremehkan nilai dasar dari ilmu itu sendiri, yakni perilaku dan karakter. Mata pelajaran kognitif dinilai sampai detail, sedangkan untuk perilaku nilainya hanya menggunakan huruf, sekelas bisa punya nilai sama.
Untuk diketahui, pemerintah tengah serius mematangkan kurikulum pendidikan nasional yang baru. Rencananya, kurikulum itu akan mulai digunakan mulai tahun ajaran 2013-2014.
2. (Mulai) Tahun 2013 Ujian Nasional Tanpa Pengawas Ruangan (?)
(Mulai) tahun 2013 Ujian Nasional akan 20 paket/ruang, artinya tiap peserta UN akan menerima soal yang berbeda. Dan  (mulai) tahun 2013 ruan Ujian Nasional tanpa pengawas.
Keberadaan 20 paket UN tiap ruang mungkin dilatarbelakangi dengan adanya kecurangan pada pelaksanaan UN, sehingga tiap peserta dengan 20 paket tidak akan saling mencontek. (apakah benar dengan paket UN: 2 paket kemudian 5 paket, peserta UN semuanya saling mencontek dengan paket yang sama?).  Saya setuju saja paket UN berapapun karena saya percaya bobot soal seimbang dan mengacu pada kisi-kisi jadi tidak masalah dan itu untuk menguji kemampuan hasil belajar siswa secara kognitif.
Dengan adanya 20 paket tiap ruang maka dipredikasi tidak akan ada pengawas ruang UN, memang pada pelaksanaan UN tahun-tahun sebelumnya pengawas sangat diperlukan dan ada kesan “pengawasan yang ketat”, dengan adanya pengwas UN dari luar sekolah maka seolah-olah pihak sekolah tidak dipercaya untuk melaksanakan UN. Namun katanya masih ada kecurangan UN.
Semoga niat baik pemerintah pada tahun 2013 dapat berjalan dengan lancar, dan kita sikapi sebagai kebangkitan pendidikan di abad modern dengan “Semangat Menanamkan Nilai-Nilai Kejujuran“.
Jika UN benar-benar tanpa pengawas ruangan, maka akan sama jika para siswa dilatih mengerjakan soal ulangan harian secara online dengan menggunakan LMS, yang diperlukan hanya pengawas ruangan untuk menjaga kelancaran koneksi, dan tipe soal pun bisa otomatis diset sejumlah peserta atau sejulah soal kali jumlah option. Bagi sudah mencoba dengan cara ini mungkin mengasyikkan, misalnya dengan menggunakan moodle atau paket xampp edu.

Wednesday, February 15, 2012

Contoh Soal Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru 2012


Contoh Soal Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru 2012.

Secara garis besar, uji kompetensi awal merupakan dasar dari kemampuan profesional guru sesuai dengan pedoman, tuntunan, peraturan kemdiknas dll, tentang profesionalisme guruPerlu diingatmateri Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru 2012 tahap awal adalah menitik beratkan pada kemampuan kompetensi pedagogik dan profesional guru. Jadi kemungkinan soal yang sama berlaku pada semua jenjang tingkat sekolah, mulai TK sampai SMA. Nanti setelah lolos Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru 2012 tahap awal kemudian mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) maka nanti akan ada uji kompetensi akhir sesuai dengan materi yang telah disampaikan sewaktu mengikuti PLPG
Soal Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru tahun lalu sebagai ujian akhir uji kompetensi. Tidak ada salahnya apabila calon penerima sertifikasi guru 2012 mempelajari sebagai bahan materi.
Contoh soal meliputi:  Soal Ujian Materi Pedagogik, Soal Uji Kompetensi Pedagogik, Soal Uji Kompetensi Sosial, Soal Uji Kompetensi Kepribadian
Berikut Contoh Soal Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru: Silahkan dilihat di sini.  
Download Contoh Soal Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru, Satu berkas (rar) berisi 4 file (3.72 MB)

Semoga bisa membantu.