Wednesday, October 10, 2012

Pendidikan Karakter menurut KI HAJAR DEWANTARA


Dunia pendidikan kini telah banyak terbius oleh berbagai ajaran-ajaran maupun dogma-dogma dari luar negeri yang diajarkan baik dalam pendidikan formal, non-formal maupun informal.
Kita tidak menyadari bahwa banyak dogma ataupun ajaran tersebut tidak sesuai dengan budaya negeri ini. Padahal negeri kita telah memiliki sejumlah tokoh pengajar dan pendidik yang luar biasa, salah satunya adalah pengajaran bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara.
Bila dicermati, berbagai persoalan sosial yang terjadi sekarang adalah akibat lemahnya sikap toleransi antar sesama masyarakat, menurunnya wibawa pemerintah karena berbagai kebijakannya yang dianggap tidak pro rakyat.
Melemahnya peranan norma dalam mengatur ketertiban masyarakat hingga ketidak percayaan terhadap hukum. Semuanya itu memunculkan berbagai perilaku perilaku anarkis, sadistis, konfrontatif serta berbagai tingkah laku lain yang bertentangan dengan norma sosial, susila, dan agama.
Banyak kalangan yang akhirnya bertanya ”Apa yang salah dengan pendidikan nasional sehingga belum berhasil membangun karakter bangsa sebagaimana yang diamanatkan Pancasila, UUD 1945, dan UU NO. 20 Tahun 2003?”.
Membuat orang berkarakter adalah tugas pendidikan. Esensi pendidikan adalah membangun manusia seutuhnya, yaitu manusia yang baik dan berkarakter.
Pengertian baik dan berkarakter mengacu pada norma yang dianut, yaitu nilai-nilai luhur Pancasila yang sepenuhnya terintegrasi ke dalam harkat dan martabat manusia (HMM). HMM yang mengandung nilai-nilai luhur Pancasila inilah yang menjadi basis pendidikan. Dalam hal ini, paradigma pendidikan yang dikembangkan dan diimplementasikan adalah memuliakan kemanusiaan manusia, yang mana kemanusiaan manusia adalah HMM itu sendiri.
Pendidikan terwujud melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini terjadi tidak hanya sekedar pada tahap transfer pengetahuan (knowledge) semata, melainkan juga pada tahap transfer keterampilan (skill) hingga pada tahap transfer nilai-nilai (values) yaitu nilai-nilai kehidupan pada umumnya dan nilai-nilai spiritual keagamaan. Tahap inilah yang pada akhirnya mengarah kepada pembentukan karakter (character). Pendidikan pada akhirnya adalah pembangunan karakter.
Proses pembelajaran yang bermuatan pendidikan karakter itu dapat kita implementasikan dari ajaran pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara melalui Trilogi Pendidikan yang diajarkannya, yaitu ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Arti dari semboyan Trilogi pendidikan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).
Sudah waktunya guru-guru meninggalkan metode lama mengajar yang hanya sekadar melaksanakan tuntutan tugas dan mengejar target kurikulum semata, sehingga tidak memiliki idealisme menjadi seorang pendidik. Tinggalkan mengajar tanpa dilandasi hakikat dari mengajar itu sendiri.
Guru dituntut untuk kembali seperti yang Ki Hajar Dewantara katakan yakni seorang yang ing ngarso sing tulodo, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani. Guru yang bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik.
Aktualisasi ajaran Ki Hajar Dewantara di era globalisasi ini untuk membangun karakter bangsa, sudah sangat mendesak diterapkan.
Kalau itu dilakukan, Indonesia akan bebas dari predikat negara terkorup, birokrasi terburuk, dan lainnya, yang kesemuanya itu disebabkan lemahnya sistem pendidikan yang berkarakter budaya Indonesia. Perlu langkah bersama untuk mewujudkannya, sehingga Indonesia berubah jadi bangsa berkarakter tinggi. (di ambil dari berbagai sumber)

Pada Tahun 2013: Akan Lahir Kurikulum Baru dan UN Tanpa Pengawas?


1. Tahun Ajaran 2013/2014 Pemerintah Akan Menerapkan Kurikulum Baru
Pada tahun 2013 dunia pendidikan akan melahirkan terobosan yang baru yaitu akan lahir kurikulum yang baru (kurikulum 2013?). Sepertinya kurikulum yang akan lahir nanti menitik beratkan pada nilai prilaku, nilai kepribadian, budi pekerti luhur atau lebih dikenal dengan pendidikan karakter yang bermartabat. Saya tidak tahu latar belakangnya mengapa nilai-nilai tersebut lebih diutamakan mulai tahun 2013, apakah tahun-tahun sebelumnya tidak ditanamkan? Coba kita lihat pendidikan di TK sudah lebih dulu menanamkan nilai-nilai karakter tersebut, atau ada dampak lain dari lulusannya yang tidak melaksanakan niai-nilai karakter? Ah enjoy saja deh.
Saya sangat setuju dengan konsep Mendikbud dalam merancang kurikulum baru untuk lebih mempertajam nilai-niai karakter berkonsultasi dengan pihak pondok pesantren. Sehingga Mendikbud sangat mengharapkan masukan dari pada kiayai. Memang ponpes memiliki pengalaman yang sangat luar biasa terkait pendekatan kurikulum yang digunakan. Pesantren memiliki pengalaman yang luar biasa dalam menanamkan nilai dan membentuk karakter santrinya.
Ada pandangan dari para tokoh mengenai kurikulum pendidikan nasional bahwa kurikulum pendidikan saat ini lebih terfokus pada penajaman kemampuan kognitif dan cenderung meremehkan nilai dasar dari ilmu itu sendiri, yakni perilaku dan karakter. Mata pelajaran kognitif dinilai sampai detail, sedangkan untuk perilaku nilainya hanya menggunakan huruf, sekelas bisa punya nilai sama.
Untuk diketahui, pemerintah tengah serius mematangkan kurikulum pendidikan nasional yang baru. Rencananya, kurikulum itu akan mulai digunakan mulai tahun ajaran 2013-2014.
2. (Mulai) Tahun 2013 Ujian Nasional Tanpa Pengawas Ruangan (?)
(Mulai) tahun 2013 Ujian Nasional akan 20 paket/ruang, artinya tiap peserta UN akan menerima soal yang berbeda. Dan  (mulai) tahun 2013 ruan Ujian Nasional tanpa pengawas.
Keberadaan 20 paket UN tiap ruang mungkin dilatarbelakangi dengan adanya kecurangan pada pelaksanaan UN, sehingga tiap peserta dengan 20 paket tidak akan saling mencontek. (apakah benar dengan paket UN: 2 paket kemudian 5 paket, peserta UN semuanya saling mencontek dengan paket yang sama?).  Saya setuju saja paket UN berapapun karena saya percaya bobot soal seimbang dan mengacu pada kisi-kisi jadi tidak masalah dan itu untuk menguji kemampuan hasil belajar siswa secara kognitif.
Dengan adanya 20 paket tiap ruang maka dipredikasi tidak akan ada pengawas ruang UN, memang pada pelaksanaan UN tahun-tahun sebelumnya pengawas sangat diperlukan dan ada kesan “pengawasan yang ketat”, dengan adanya pengwas UN dari luar sekolah maka seolah-olah pihak sekolah tidak dipercaya untuk melaksanakan UN. Namun katanya masih ada kecurangan UN.
Semoga niat baik pemerintah pada tahun 2013 dapat berjalan dengan lancar, dan kita sikapi sebagai kebangkitan pendidikan di abad modern dengan “Semangat Menanamkan Nilai-Nilai Kejujuran“.
Jika UN benar-benar tanpa pengawas ruangan, maka akan sama jika para siswa dilatih mengerjakan soal ulangan harian secara online dengan menggunakan LMS, yang diperlukan hanya pengawas ruangan untuk menjaga kelancaran koneksi, dan tipe soal pun bisa otomatis diset sejumlah peserta atau sejulah soal kali jumlah option. Bagi sudah mencoba dengan cara ini mungkin mengasyikkan, misalnya dengan menggunakan moodle atau paket xampp edu.

Wednesday, February 15, 2012

Contoh Soal Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru 2012


Contoh Soal Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru 2012.

Secara garis besar, uji kompetensi awal merupakan dasar dari kemampuan profesional guru sesuai dengan pedoman, tuntunan, peraturan kemdiknas dll, tentang profesionalisme guruPerlu diingatmateri Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru 2012 tahap awal adalah menitik beratkan pada kemampuan kompetensi pedagogik dan profesional guru. Jadi kemungkinan soal yang sama berlaku pada semua jenjang tingkat sekolah, mulai TK sampai SMA. Nanti setelah lolos Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru 2012 tahap awal kemudian mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) maka nanti akan ada uji kompetensi akhir sesuai dengan materi yang telah disampaikan sewaktu mengikuti PLPG
Soal Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru tahun lalu sebagai ujian akhir uji kompetensi. Tidak ada salahnya apabila calon penerima sertifikasi guru 2012 mempelajari sebagai bahan materi.
Contoh soal meliputi:  Soal Ujian Materi Pedagogik, Soal Uji Kompetensi Pedagogik, Soal Uji Kompetensi Sosial, Soal Uji Kompetensi Kepribadian
Berikut Contoh Soal Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru: Silahkan dilihat di sini.  
Download Contoh Soal Uji Kompetensi untuk Sertifikasi Guru, Satu berkas (rar) berisi 4 file (3.72 MB)

Semoga bisa membantu.

Monday, December 12, 2011

Aneka Kumpulan Resep Obat Tradisional Asli Indonesia


Ada sanak saudara yang sakit membuat kita merasa ikut menanggung beban untuk penyembuhan penyakit yang diderita. Beda lagi kalau ada seseorang teman atau orang lain yang sedang sakit kemudian membutuhkan obat herbal tradisional alami untuk mencoba menyembuhkannya. Kami akan menampilkan berbagai resep obat tradisional lengkap.
Sesuai judul yang telah dipilih, obat ini adalah obat herbal alami dan bukanjamu herbal sambung nyowo.  Ini adalah resep dokter racikan tradisional yang tidak boleh dianggap remeh untuk khasiatnya. Untuk penyakit apa saja aneka kumpulan resep obat tradisional, maka mari kita simak ulasan dari saya seperti di bawah ini.
1.       Penurun panas, batuk, dan pilek
Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun. Untuk ramuan minum: air kelapa satu cangkir ditambah 1 sendok teh madu, aduk, lalu kukus. Setelah dingin, berikan pada anak sebanyak 3 sendok teh setiap 2 jam sekali. Ramuan ini diberikan untuk bayi 8 bulan ke atas. Bila usia anak di bawah 8 bulan, cukup dengan pemberian ASI atau ibunya yang minum ramuan tersebut.
Pada anak yang agak besar, gunakan ramuan minum berupa air kunyit dan madu. Setengah sampai satu ruas jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dikerik kulitnya, diparut, lalu diberi air matang 1/2 cangkir, peras, kemudian diendapkan. Campur bagian air kunyit yang tanpa endapan dengan kocokan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu, kemudian disuapkan pada anak. Ramuan ini bisa untuk penurun panas seperti pada sakit cacar air, flu, atau apa saja.
2.       Perut kembung
Parut bawang merah dan tambahkan minyak telon. Kemudian tapelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.
3.       Diare
Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan.
4.       Muntah-muntah
Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus. Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali. Boleh juga dibuatkan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.
5.       Batuk
Sediakan air jeruk nipis 1 sendok makan ditambah madu 2 sendok makan dan air matang 2 sendok makan. Masukkan dalam cangkir dan kukus. Setelah agak dingin, minumkan pada anak sebanyak 1-2 sendok teh. Berikan sehari 5 kali.
6.       Batuk seratus hari
Sediakan umbi bidara upas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.
7.       Batuk karena angin atau dahak susah keluar
Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh.
8.       Batuk berlendir
Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.
9.       Pilek
Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh (bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.
10.   Mata bintitan
Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja, jangan sampai terkena mata.
11.   Mata merah
Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya dalam air tersebut.
12.   Sariawan
Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya. Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tersebut.
13.   Tak nafsu makan
Menurut Endah, hilangnya nafu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain seperti masuk angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar, setelah itu hangatkan sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak kelapa pada daun tersebut dan dipilin, kemudian tempelkan daun tersebut di atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak telon.
Bila usia anak sudah lebih dari setahun, coba berikan ramuan 1 telapak tangan daun pepaya, 1 ruas jari temu hitam/temu ireng, seruas jari tempe bosok (tempe kemarin), dan sedikit garam. Semua bahan ditumbuk halus, lalu peras pakai kain dan masukkan ke mulut anak. “Khasiat temu hitam untuk mengeluarkan cacing, sedangkan daun pepaya untuk menambah nafsu makannya, dan tempe bosok untuk stamina atau kekuatan tubuhnya.
Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1 ruas jari temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari.
14.   Mimisan
Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi bidara upas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu.
15.   Benjol karena benturan
Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol.
Bisa juga diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.
16.   Keringat buntet
Sesering mungkin dibedaki tepung kanji.
17.   Congekan
Cuci bersih 3 lembar daun miana atau 7 lembar daun samiloto segar atau lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes.
18.   Panu
Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.
19.   Koreng atau borok kepala
Batang brotowali dipotong-potong sebanyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan pada bagian kepala.
Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.
20.   Sakit gigi
Bawang putih diparut, ditambah sedikit garam, kemudian sumpal ke gigi yang sakit karena berlubang.
21.   Digigit nyamuk
Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan minyak sereh.
22.   Asma
Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus. Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.
23.   Luka-luka berdarah
Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.
24.   Keracunan
Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.
25.   Biduran atau kaligata
Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas.
Berbagai kumpulan resep racikan obat herbal alami sudah terpampang rapi dalam bahasa Indonesia. Karena merupakan obat tradisional, maka pendekatan yang dilakukan bukanlah pendekatan modern namun tradisional dengan berdasarkan ilmu alam. Semoga membantu.
Sumber : Blogiztic.com

Sunday, December 4, 2011

DOWNLOAD SILABUS RPP BERKARAKTER GRATIS (Update2011)


Baca Dulu ya Bapak dan Ibu Guru...

Sesuai dengan Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, maka ada 3 proses yang harus dilalui oleh peserta didik pada kegiatan inti di kegiatan pembelajaran.
”Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di­lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang­kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. ”
Apa, dan bagaimana proses tersebut?
Kegiatan  Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru melakukan kegiatan berikut:
  1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema Materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prin­sip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
  2. Menggunakan beragam pendekatan pembela­jaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
  3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
  4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam se­tiap kegiatan pembelajaran; dan
  5. Memfasilitasi peserta didik melakukan per­cobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
Macam-macam alternatif kegiatan eksplorasi:
  • Membaca tentang
  • Mendengar tentang
  • Berdiskusi tentang
  • Mengamati model (teks/ karya)
  • Mengamati demonstrasi
  • Mengamati simulasi kasus
  • Mengamati 2 perbandingan (yang salah dan yang benar)
  • Mencoba melakukan kegiatan trtentu
  • Membaca kasus (bedah kasus)
  • Talk show
  • Berwawancara dengan sumber tertentu  (menggali informasi)
  • Observasi terhadap lingkungan
  • Mencoba melakukan kompetensi dengan kemampuan awalnya
  • Mencoba bereksperimen
  • Bernyanyi  (berkaitan dengan konsep yang akan dibahas)
  • Bermain (berkaitan dengan konsep yang akan dibahas)
 Kegiatan Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru melakukan hal-hal berikut.
  1. membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
  2. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memuncul­kan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
  3. memberi kesempatan untuk berpikir, menga­nalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
  4. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
  5. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
  6. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
  7. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
  8. memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
  9. memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa per­caya diri peserta didik.
Macam-macam alternatif kegiatan elaborasi:
  • Diskusi/ mandiri
  • Mengidentifikasi ciri
  • Menemukan konsep
  • Melakukan generalisasi
  • Mencari bagian-bagian
  • Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan
  • Memasukkan dalam kelompok yang mana (memilah-milah)
  • Membandingkan dengan dunia nyata atau pengetahuan yang telah dimiliki (analisis beda dan persamaannya)
  • Menganalisis mengapa terjadi begini/ begitu dari hasil eksperimen/ demonstrasi
  • Meramalkan apa yang akan terjadi dari eksperimen
  • Mengidentifikasi  mana yang beda/sama dengan model bandingkan/kriteria dan mana yang lebih baik
  • Mengidentifikasi apa yang salah/benar, mengapa salah/benar
  • Mengurutkan
  • Mengelompokkan
  • Mengkombinasikan
  • Menyusun mana yang berhubungan dan mana yang tidak
  • Menguhung-hubungkan (mencari model hubungan)
  • Memasangkan contoh dan bukan contoh (memanfaatkan model bandingan untuk elaborasi)
Kegiatan Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru melakukan kegiatan-kegaiatan berikut.
  1. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
  2. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplo­rasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
  3. memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
  4. memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar;
  5. berfungsi sebagai narasumber dan fasilita­tor dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan be­nar;
  6. membantu menyelesaikan masalah;
  7. memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
  8. memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
  9. memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.      
Macam-macam alternatif kegiatan konfirmasi:
  • Penyimpulan
  • Memberikan balikan apa yang dikerjakan peserta didik
  • Penjelasan mengapa salah
  • Penjelasan mana yang bnar dan yang salah
  • Meluruskan yang salah
  • Menegaskan yang benar
  • Melanjutkan/ menambahkan  yang kurang
  • Mengangkat kasus yang salah dan yang benar  - menjelaskan mengapa salah/benar
  • Menyimpulkan konsep, kriteria , prinsip, cara mencapai yang lebih baik, contoh dan bukan contoh
  • Memperluas contoh yang bebar dan yang salah
  • Menjelaskan bagaimana seharusnya
  • Menciptakan rubric
Untuk download gratis seluruh perangkat Silabus RPP Berkarakter (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi)  Lengkap !! KLIK disini.